Laman:Kesah pelajaran Abdoellah.pdf/23

Laman ini telah dibaca pruf
19

terlebih endahnja dari pada roemah-roemah orang Malajoe dan barang pekerdjadnnja dan perkataannja terpakai kapada radja, tetapi roemah marika itoepon dari pada atap djoega. Maka adalah kampoeng marika itoepon berlainan dengan kampoeng Malajoe, ija tinggal di tepi pantai seberang kampoeng Tjina. Maka dalam kampoeng toewan-toewan itoelah ada masdjid berdekat-dekat dengan kampoeng datok bendahara. Maka adalah masdjidnja atap dan separo dindingnja papan, Maka dalam mesdjid itoelah datok bendahara dan segala orang Malajoe sembahjang djoema’at adanja.

Sjahadan maka tijadalah tentoe satoe atau doewa tempat orang mengadjar mengadji, melainken adalah dalam sepoeloeh doewa belas roemah saorang doewa orang anak-anak mengadji koran, boekannja bahasa Malajoe, karena demikijanlah adat dalam segala negeri-negeri Malajoe dalam doenija, maka tijadalah ija beladjar bahasanja melainken semoewanja dari pada ketjilnja ija memoelai mengadji koran djoega dengan tijada ija mengerti, melainken barangkali dalam seriboe tijada saorang jang mengetahoei erti koran itoe dengan betoelnja.

Sebermoela adalah bahasa marika itoe bahasa Malajoe lagi haloes dan betoel djalan bahasa, karena asalnja bahasanja itoe toemboehnja dari Djohor. Maka adalah sahaja tersangat doeka tjita adanja, sebab sajang hati menengarken boenji bahasa marika itoe terlaloe bagoes lagi dengan manisnja, karena tijada marika itoe maoe beladjar bahasanja sendiri, lagipon tijada ija menaroh tempat beladjar itoe. Maka djikalau kiranja dioesahaken oleh marika itoe mentjahari goeroe jang pandai akan mengadjar anak-anak