Laman:Kesah pelajaran Abdoellah.pdf/44

Laman ini telah dibaca pruf
40

doewa orang ini, ija selaloe berlajar ka Selat. Kalau toewan bertemoe, toewan toeloenglah lihat-lihatken dari hal baik djahatnja."

Maka adalah segala Tjina jang kalihatan dalam Trengganoe itoe Ho Kian dan Haja bertjampoer-tjampoer. Maka kabanjakan bahasa marika itoe bahasa Malajoe dari pada bahasa Tjina. Maka anak-anak marika itoepon kabanjakan berbahasa Tjina dari pada bahasa Malajoe. Maka orang orang Tjinapon terlebih banjak di hoeloe negeri itoe dari pada jang di dalam negeri.

Sjahadan maka sahaja berdjalan itoe masok kapada loeroeng lain, maka bertemoelah dengan masdjid. Maka adalah maṣdjid itoe dari pada batoe di bawahnja dan atapnja papan, maka tembok koelilingnja batoe adanja.

Maka tijadalah banjak orang Arab dalam negeri itoe melainken doewa tiga orang sahadja, entah apakah sebabnja itoe, tijadalah sahaja katahoeï adanja.

Sjahadan dalam Trengganoe itoe tijadalah tempat orang mengadjar bahasa Malajoe, melainken ada anam toedjoeh anak-anak dalam satoe-satoe roemah mengadji koran sahadja.

Kelakijan maka adalah bahasa marika itoe bahasa Malajoe, tetapi boenji bahasanja itoe berlainan dari pada boenji Malajoe dan tjanggoeng pada telinga dan pelat marika itoe, hampir-hampir seperti pelat Kedah. Maka kata kita „toewan", katanja „toewang"; maka kata kita „allah”, katanja „alauh ”; kata kita „djangan”, katanja „djangang"; kata kita „boelan”, katanja „boelang"; tetapi petoetoerannja sahadja demikijan, maka apabila ija menjoerat betoellah hoeroefnja seperti kita adanja. Tetapi adalah sedikit orang