Laman:Kesah pelajaran Abdoellah.pdf/47

Laman ini telah dibaca pruf
43

jang demikijan itoelah datang berbagai-bagai penjakit dan djatoh dan bengkak bengkil dan lemah-lemah badannja dan penoeh dengan koedis dan poeroe dan loeka-loeka dan sebagainja. Maka boekanksh patoet santijasa hari perampoewan-perampoewan itoe tinggal di roemah serta dengan memeliharaken makan minoem soewaminja dan memeliharaken anak-anak dari pada segala bahaja-bahaja jang terseboet itoe dan dari pada berkampoeng dengan anak-anak jang djahat-djahat itoe dan menjoetjiken kampoeng halamannja dan roemah tangganja? Maka djikalau kiranja laki-laki itoe pergi mentjahari kahidoepannja dan berboewat segala pekerdjaän jang mendatangken faedah baginja dan bagi isi roemahnja itoe, boekankah beberapa lebih berani dari pada orang jang memikoel sendjata berhari-harien sepandjang-pandjang djalan pada waktoe santausa seperti anak-anak berdjalan berboentoet-boentoet jang tijada mendatangken pergoenain dan kabadjikan adanja? Sebab orang jang boleh melawan akan nafsoenja jang malas dan bertjerita-tjerita dan makan tidoer, itoelah orang jang berani, karena segala orang jang hina dan jang penakoet itoepon boleh memikoel sendjata adanja. Maka kemoedijan berbalik poela fikiran sahaja: djangan poela kalau-kalau orang ini memboewangken adat-adat jang seperti perampoewan-perampoewan mentjahari kahidoepan itoe, barangkali poela mendjadi harimau ganas dan boewajapon ganas seperti di Pahang itoe datang kelak memakan orang sekalijan dalam negeri Trengganoe inipon adanja.

Hata setelah petang hari maka toeroenlah sahaja ka perahoe hendak berlajar. Maka datanglah tjoetjoe kapitan